Rabu, 25 April 2012

PUISIKU-PUISIMU

                                                    Sajak-Sajak Ilusiku

 Senja masih termangu,
Menanti gelap yang kan menggantikannya
Hujan masih berjoged mesra 
kala itu...
            Bersamanya pula kusertakan diriku
           Kuurai bentangan permadani 
           yang t'lah kulewati dalam senandungnya
           Tinta menggoreskan, memainkan 
          kata yang menyambutnya
Sedikit berpendar kemilau permadani itu
Namun, lebih banyak yang pudar dalam balutannya
           Semburat angkuhmu memancar
           kau uji diriku bak pagar
           kau bisikkan perang degan kasar 
          Laksana halilintar siang bolong 
          yang menggelegar
Semua menegar
Bersama walang keket
Bersamanya pula tikus-tikus tanah
Ah takkan ku peduli
Terjuntai tak keruan ceritaku, ceritamu
Bergegas mereka membuka tabir semu
mengisahkan ceritaku, ceritamu
yang belum ada titik temu
Dalam semua jumpa pamrihmu berseteru
 ku berseru, "Hai kau!!! kembalilah! hidupku, hidupmu takkan menyatu"





Ku berdiri membawa asa 
Mengalungkan cita
Menggenggam impi
Menyibak misteri ini
Semua bermain dalam rumusd dunuawi





Dalam bayang lembayung senja
Bergegas sudah rasa dahaga
Ketika t'lah tereguk embun-embun kehidupan
Terbawa pula debu-debu pengembaraan
          Dalam remmang gelap malam
         Terasa sudah betapa jalan
         ini begitu kelam
        Tertatih pula hasrat-hasrat suci
       menembus tebing curam
Padang pasir menghampar
Menantang insan manusia yang merasa tegar
Bak fatamorgana, 
tinggal...hanya tinggallah bayang semu disana
Karena inilah hidup yang sesungguhnya

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons