Rabu, 25 April 2012

MAHABHAKTI ke-XXX

                                                           MAHABHAKTI ke-XXV

     Mahabhakti merupakan rangkaian akhir dari kegiatan pramuka yang diselenggarakan oleh sangga kerja pramuka MAN YOGYAKARTA 1. Begitupun pada tahun ini siswa kelas X MAN YOGYAKARTA 1 mengikuti kegiatan perkemahan Mahabhakti yang ke-25, tepatnya dilaksanakan pada tanggal 5-8 April di Bumi Perkemahan Dodiklatpur Klaten.
     Kegiatan perkemahan ini resmi dibuka oleh Bapak Kepala Madrasah ditandai dengan penyematan tanda peserta kepada perwakilan kelas X dan tanda panitia kepada panitia sangga kerja Mahabhakti, pagi itu tanggal 5 April sebelum diberangkatkan ke bumi perkemahan.
    Mengawali kegiatan Mahabhakti, dilakukanlah perjalanan bhakti menuju perkemahan setelah seluruhnya diturunkan di masjid sekaligus menunaikan shalat dzuhur dan istirahat sejenak. Sepanjang perjalanan terdengar ruiuh siswa-siswi kelas X yang meneriakkan yel-yel, hymne pramuka, mars ambalan, menghafalkan Dasa Dharma maupun Trisatya untuk mereka tampilkan di pos-pos yang telah di jaga oleh kakak Ambalan
      Sesampainya di Bumi Perkemahan, semua langsung mendirikan tenda tanpa banyak bercanda, karena terlihat langit mendungdan angin bertiup kencang. Jika tak segera mendirikan tenda kami takut kehujanan. Sampai Ashar menggema kami masih sibuk beres-beres. Hingga seruan kakak-kakak panitia yang menggema menyadarkan kami untuk segera menuju ke masjid.
    Pukul delapan malam waktu itu juga kami disuruh menuju lapangan dan membawa slayer. Tak tahu apa yang akan kami lakukan disana, kami, siswa-siswi kelas X berduyun-duyun menuju lapangan . Saat itu merupakan saat-saat yang menegangkan. Kami, siswa-siswi kelas X yang tidak tertib disuruh maju kedepan dan dimarah-marahi. Sungguh menakjubkan, hampir separuh dari kami maju kedepan. Dalam gelap malam, terlihat remang wajah mereka yang penuh penyesalan. Setelah mereka maju dan di hukum, akhirnya disuruh mundur kembali ke barisan semula. Selanjutnya kami disuruh menutup mata dengan slayer dan berjalan dituntun oleh kakak-kakaknya. Entah akan dibawa kemanakah kami, yang jelas mata kami gelap dan tak melihat jalan. Kami hanya menuruti seluruh instruksi yang menuntun kami. waktu itu tak tahu apa yang kurasakan, apakah senang, sedih, bahagia, takut atau apalah, tak tersungging senyum, dikatakan murungpun tidak. Lama... berjalan dituntun, kami segera tahu jawabannya setelah membuka slayer dan kami mendapati tengah duduk di aula, disitu kami diberi motivasi.
   Terus...terus dan terus dalam perkemahan ini kami digembleng tentang kedisiplinan. Hingga tibalah acara puncak yang bisa dikatakan syahdu, bisa juga di katakan menyenangkan, yakni pada acara api unggun. Dikatakan khidmat pada saat prosesi upacara penyalaan api unggun. Suasana hening tak ada yang bersuara. kami menghembuskan nafas lega dan tersenyum lebar ketika api tlah menyala berkobar-kobar dan upacara itu selesai. Usai itu, dilaksanakanlah final FKR dan lomba pengantin yang membuat kami tertawa terbahak-bahak demi melihat banyak anak cowok yang rela "mbencong" mengikuti lomba pengantin itu. Hilang, lepas sudah rasa penat yang menempel di badan ketika kemarin-kemarin tenaga kami terkuras mengikuti berbagai lomba dan tadabbur alam.
     Perkemahan Mahabhakti ditutup tanggal 8 April, jam 11 siang di lapangan tersebut. Kami kembali ke MAN YOGYAKARTA 1 usai itu dengan membawa berbagai kenangan dan pelajaran tentunya. Kami mendapat rasa kebersamaan  meningkatkan kemandirian dan kedisiplinan. Yang tentunya akan sangat berguna di kehidupan kami mendatang.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons